oleh Asmaul Husna
وَاتَّقُوا لّٰله الَّذِى ءٓیٰۤاَیُّھَا النَّاسُ اتَّقُوۡ ا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَ لَقَكُ م مِّنۡ نَّفۡسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَ لَقَ مِنۡھَا زَوۡ جَھَا وَبَثَّ مِنۡھُمَا رِجَ ا لا كَثِیۡرًۡا
وَّنِسَا
اِنَّ لّٰله كَانَ عَلَیۡكُ م رَقِیۡبًا وَ الَا رحَ ام ءَٖلُوۡ نَ
بِھتَٓسَا “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu”.(Q.S An Nisa’ : 1).
Ayat di atas menjelaskan bahwa himbauan kepada semua manusia untuk bertakwa kepada Allah yang telah menciptakan manusia dari diri yang satu, atau Adam oleh sebagian mufassir berijtihad dalam menentukan penciptaan Adam as.yaitu berpendapat bahwa ada tujuh tahap yaitu adam diciptakan “min turaab” atau dari tanah,“minthin” atau dari tanah yang merupakan campuran antara turaab dan air, kemudian Adam diciptakan “min hama’ masnun”dari lumpur hitam yang menunjukkan kekeringannya, “min shalshalin kal fakharr” dari tanah kering seperti tembikar, ia bahkan telah melewati proses pembakaran.kemudian,setelah melalui proses tersebut, Alloh swt meniupkan roh kedalamnya, demikian sempurnalah penciptaanya.bahwa tanah yang berubah karena pengaruh udara tanah yang telah siap menerima bentuk kalau dari tanah liat kering berasal dari Lumpur Hitam yang menunjuk jaringannya salin kalau dari tanah kering seperti tembikar bahwa ia telah melewati proses pendaftaran di dalam kedalamnya demikian sempurnalah penciptaannya( Muhammad Izzudin Taufiq : 2006). Sedangkan Hawa diciptakan dari tulang rusuk kiri Adam. paradigma inilah yang sering kali muncul dalam umat Islam.seperti yang terkandung qur’an surah An-nisa ayat 1( Yayan Nurbayan : 2002). Kemudian ada pandangan pemikiran lain dari penciptaan Adam dan Hawa bahwa kemungkinan penciptaan Hawa dengan cara cloning dari Adam. dengan demikian teknis DNA Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Jika dalam konteks masa kini, Alloh mengambil sel somatis Adam,membuang DNA dan menyisipkan kedalam inang Hawa. jadi hal ini tidak menjadi suatu keanehan lagi, justru kita sendiri yang kurang memahami sifat Qudrah Allah swt (Al Monadi : 2018) dengan silaturahmi kita memperoleh banyak manfaat dan keajaiban silaturahim kita seperti memperluas rezeki. sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw bahwa segala amal perbuatan adalah
tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu berdasarkan niatnya. Silaturahmi berasal dari dua kata “Shilah”yang berarti hubungan atau sambungan.dan “Rahim” berarti peranakan ,hubungan, atau sambungan. Silaturahmi atau Silaturrahim ialah menghubungkan tali persaudaraan dengan cara saling berkunjung (visit each other) terutama kepada saudara,keluarga,tetangga,bahkan saudara seiman. Adapun jenis silaturrahim menurut perspektif islam ada tiga yaitu yang pertama silaturrahim umum, ialah silaturrahim karena kesatuan agama dengan cara cinta dan kasih,amar ma’ruf nahi munkar. Kedua,silaturahmi khusus ialah dengan cara memberikan perhatian kepada kerabat,saudara,orangtua . dan ketiga, silaturrahim kepada kerabat non muslim , dengan cara memberikan kebajikan dan bersifat ihsan.(Nur Fatin : 2020) Silaturrahim ditujukan bagi orang yang memiliki hubungan kurang baik dengan kerabatnya, kemudian hendak memperbaikinya sebagaimana sabda Rasululloh saw. لَیْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُھُ وَصَلَھَا
“Orang yang menyambung silaturrahmi bukanlah yang memenuhi (kebutuhan), melainkan orang yang menyambung hubungannya kembali ketika tali silaturrahmi itu sempat terputus.” (HR. Bukhari). Silaturrahmi ialah perkara mulia sehingga dianjuran Rasulullah saw,bahkan Rasululloh saw memberi peringatan bahwa orang yang memutus silaturrahim tidak akan masuk surga. Adapun keistimewaan silaturahim diantaranya akan dibentangkan pintu-pintu rezeki,diperpanjang sisa umurnya dalam arti orang yang bersilaturrahim akan diingat kebaikannya meskipun sudah meninggal (Fera Rahmatun Nazila : 2020)