Kisah Ashabul Kahfi dalam Tafsir Al-Ibriz
Tafsir al-Ibriz adalah kitab tafsir yang ditulis oleh KH. Bisri Mustofa kurang lebih selama empat tahun yakni mulai dari tahun 1957-1960 dan selesai pada hari Kamis tanggal 29 Rajab 1379
Tafsir al-Ibriz adalah kitab tafsir yang ditulis oleh KH. Bisri Mustofa kurang lebih selama empat tahun yakni mulai dari tahun 1957-1960 dan selesai pada hari Kamis tanggal 29 Rajab 1379
Tafsir al-Ibriz ini bisa dikatakan sebagai terjemah dan tafsir. Pengarang sendiri menyebutnya sebagai terjemah. Namun jika dilihat dari konten yang ada, Kiai Bisri sering kali melakukan penafsiran terhadap beberapa ayat
Apa sih zuhud itu? Mungkin kita sudah banyak paham mengenai makna kata zuhud namun, beberapa orang ada yang belum mengerti apa sih zuhud itu?. Zuhud adalah meninggalkan kehidupan dunia, dan
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah dengan usaha perdagangan atau jual beli. Jual beli adalah pemindahan kepemilikan atas suatu barang yang mempunyai nilai dan dapat terukur dengan satuan
Hari raya Idul Adha atau bisa disebut juga hari raya Qurban karena identik dengan penyembelihan hewan qurban yang dirayakan oleh umat Islam setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah. Sejarah panjang yang
“Umpomo ingsun Allah Ta’ala nurunake Al-Quran iki atas gunung (lan gunung mau katitahake nduwe pengertian koyo manungso) sing mesthi bakal ningali gunung itu, katon khusyu’ tur pecah, sangking wedine marang
Manusia merupakan salah satu makhluk Allah yang diberi anugerah berupa cinta. Cinta yang diberikan Allah terhadap makhluknya merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya. Cinta yang dianugerahkan kepada makhluk-Nya hanyalah
Pendahuluan Perdamaian merupakan aset terpenting yang harus dimiliki oleh setiap umat manusia, hal tersebut dikarenakan modal pokok utama yang digunakan dalam menjalani hidup saling berdampingan. Setiap agama tentunya menganjurkan kepada
Penafsiran Surah Yusuf ayat 33– 34 “Tamu-tamu wadon podo ngendiko” sampun tenurut mawon sampean dateng bendahara sampean “ Nabi Yusuf nuli dawuh” duh pangeran bui langkung ndalem remene ketimbang nuruti
Sayyid Quthub berpendapat bahwa surah al-Mulk ini bertujuan menciptakan pandangan baru bagi masyarakat muslim tentang wujud dan hubungannya dengan Tuhan pencipta wujud. Gambaran menyeluruh melampui alam bumi yang sempit dan