Septy Khoirunnisak
Apakah sebenarnya Islam itu? Sebuah pertayaan yang cukup ringkas namun membutuhkan jawaban dari beberapa sudut pandang. Karena makna Islam ini berulang kali disebutkan dalam Al-Qur’an. Sehingga membutuhkan penjelasan yang begitu ringkas agar tidak terjadi salah penafsiran. Apakah kata Islam selalu merujuk ke ayat-ayat Al Qur’an sebagai ajaran agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW? Begitu pula, siapa yang layak untuk disebut penganut Islam. Dalam QS. Ali Imran ayat 19 yang berbunyi:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Tafsir Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 19.
Makna Islam jika dilihat dari etimologi berasal dari kata salima yang artinya selamat. Dari kata ini terbentuk “aslama” yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Dari aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemuluknya disebut muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada dengan mematuhi ajaran serta menjauhi larangannya yang telah dijelaskan dalam sumber hukum Islam (Al- Qur’an dan Hadis).
Sedangkan secara Terminologi makna Islam ialah agama wahyu yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad sebagai utusan yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia. Dimana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi aspek kehidupan manusia. Wahyu yang diturunkan Allah kepada rasul-Nya untuk disampaikan pada umatnya sebagai tata ketentuan yang mengatur segala kehidupan baik larangan maupun perintah-Nya. Hal ini bertujuan untuk mengharapkan Ridho Allah swt, mencari kebahagian atau keberuntungan dunia akhirat serta menujukan jalan umat Islam pada jalan keabahagian bukan jalan kesesatan.
Adapun dalam kajian kitab tafsir Al-Misbah dijelaskan makna kata diin mempuyai banyak arti, antara lain ketundukan, ketaatan, perhitungan, balasan.Juga berarti agama karena dengan agama seseorang bersikap tunduk dan taat serta akan diperhitungkan amalnya, yang atas dasar itu ia memperoleh balasan dan ganjaran. Agama atau ketaatan kepada-Nya, ditandai penyerahan diri secara mutlak kepada Allah swt. Islam dalam arti penyerahan diri adalah hakikat yang ditetapkan Allah dan diajarkan oleh para Nabi sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW.
Kedengkian yang merupakan terjemahan ayat diatas dari kata “bagyan” menjelaskan bahwa sebuah kemunkaran terhadap nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya yang berupa bentuk ucapan atau perbuatan yang dilakukan karena adanya rasa kurang syukur terhadap pemeberian Allah. Lalu ayat berikutnya menjelaskan bahwa mereka telah mengetahui kebenaran akan tetapi mereka diancam. Karena kebenaran itu diimplitasikan dalam ketundukan, ketaatan, bukan sekedar pengetahuan. Sedangkan mereka yang berselisih karena enggan menerima ajaran para rasul, maupun ayat-ayat Allah. Padahal mereka juga mengatahuinya akan kebenaranya itu. “Dan barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah” maka Allah akan menjatuhkan saksi atasnya. Jangan mengira bahwa Allah akan memberikan sanksi yang lama kepada mereka tetapi sanksi itu cepat hisabnya.
Kita sebagai penganut agama Islam seharusnya perlahan berusaha untuk taat terhadap perintah Allah yang telah diturunkan ajarannya melalui Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk mengatur kehidupan seorang muslim agar memilki kepribadian yang Islami.