Oleh Asmaul Husna

وَمَا كَانَ الۡمُؤۡمِنوُۡنَ لیِنَۡفرُِوۡا كَافٓ ة فلَوَۡلَا نفَرََ مِنۡ كُلِّ فرِۡقةٍَ مِّنۡھمُۡ طإَٮِٓفةَ لیَِّتفَقَھَّوُۡا فىِ الدِّیۡنِ وَ لیِنُۡذِرُوۡا قوَۡمَھمُۡ اذَِا رَجَعُوۤۡا الِیَۡھِمۡ
لعَلَھَّمُۡ یحَۡذرَوُۡن

Artinya: “Tiada patut orang-orang yang beriman keluar semuanya (ke medan perang). Mengapakah tiada keluar sebahagian di antara tiap-tiap golongan mereka, supaya mereka yang tinggal memahami agama dan memberi peringatan kepada kaumnya, bila mereka kembali kepadanya ,mudah-mudahan mereka itu waspada(takut)”Q.S At-Taubat: 122 (tafsir Al Quran Al-Karim Prof DR.Haji Mahmud Yunus).
Didalam ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagian dari tiap-tiap golongan (penduduk kampung atau negeri) hendaknya takhasus atau biasa disebut kelas khusus dimana ini adalah sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama seperti pesantren. kemudian setelah memperoleh ilmu, hendaknya diajarkan kepada orang lain dan diamalkan agar ilmu yang diperoleh mendapatkan keberkahan dan manfaat.
Oleh sebab itu hendaknya para pelajar lebih bersemangat dalam menuntut ilmu dan diharapkan dapat pergi ke luar negeri negeri untuk mempelajari khususnya ilmu agama juga ilmu umum untuk menempuh gelombang hidup pada masa depan. setelah mereka pandai kemudiankembali ke tanah air hendaknya memberi pelajaran kepada bangsanya semoga mereka menerima pelajaran tersebut. hal ini ialah ajaran Islam bahwa setiap negara maju sudah mempraktekkan sejak dahulu karena setiap tahunnya mereka mengirim para pelajarnya yang pandai ke luar negeri seperti ke Eropa dan Amerika.
Jikalau hal ini kita praktikkan dalam kehidupan sehari hari dalam pendidikan kita,kita bisa mengikuti program pertukaran pelajar yang disediakan oleh pemerintahyang telah memenuhi berbagai persyaratan yang sudah ditentukan oleh pihak panitia.hal ini cukup memudahkan kita bila kita dapat lolos beasiswa tersebut kita bisa belajar ilmu ke negara lain.
Menuntut ilmu ialahupaya untuk mencari ilmu pengetahuan,wawasan yang merupakan sesuatu yang diwajibkan oleh Alloh swt.karena dengan menuntut ilmu,seseorang terhindar dari sifat kebodohan,dengan menuntut ilmu kita memiliki sikap ilmiah dengan berpendapat menggunakan rujukan yang jelas. menuntut ilmu itu wajib hukumnya atas semua muslim seperti yang telah Rasululloh saw sabdakan dalam sebuah hadist

طلَبَُ الْعِلْمِ فرَِیْضَة عَلىَ كُلِّ مُسْلمٍِ وَمُسْلمَِةٍ

Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”.(HR. Ibnu Abdil Barr).
Hal ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdil Barr dimana menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim baik laki –laki ataupun perempuan.hadits tersebut menjelaskan bahwa hendaknaya muslim menuntut ilmu bersungguh sungguh meskipun sampai ke negeri Cina. apakah kalian mengetahui mengapa Rasululloh saw menyebut tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina? Mengapa tidak menyebutkan negara lain? di sini saya akan membahas sekilas mengenai hal tersebut karena Rasulullah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Karena pada masa itu negeri Cina sangat terkenal dalam memproduksi kaca,kertas dan sebagainya. Tentunya apabila masa sekarang ini kita berkata “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke Eropa,Amerika ataupun Jepang.
Oleh sebab itu, kita sebagai pelajar marilah kita bersungguh-sungguh dalam belajar, menekuni keterampilan kita, mengembangkan bakat, meningkatkan kemampuan soft skill maupun hardskill, memperluas wawasan pengetahuan kita tentang ilmu agama dan ilmu umum.Agar cita –cita kita tercapai dan supaya sempurna kita dalam menurut peraturan agama islam. Jangan hanya mengerjakan fardu ‘ain saja,seperti solat,puasa. Akan tetapi yang fardu kifayah kita tinggalkan.seperti solat jenazah,menguburkannya,dan mempelajri macam-macam perusahaan dan ilmu pengetahuan.

Adapun menuntut ilmu memiliki beberapa keutamaan yaitu
• orang yang berilmu diangkat derajatanya. Allah SWT Allah SWT berfirman:”…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah: 11).
• Orang yang berilmu akan diberikan kebaikan oleh Alloh swt (Q.S Al Baqoroh: 269)
• Orang yang berilmu akan dimudahkan jalan nya ke surga وَمَنْ سَلكََ طرَِیقاً یلَْتمَِسُ فیِھِ عِلْمًا
سَھلََّ للهَّ لھَ بھِِ طرَِیقاً إلِىَ الْجَنةَِّ
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
• Orang yang berilmu memiliki pahala yang kekal
Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
• Orang yang berilmu takut kepada Alloh swt (Q.S Fatir: 28)

Explore More

Konsep Ulul Albab dalam al-Quran (Kajian Tematik QS Al-Imran ayat 190-191 Tafsir al-Misbah karya Quraisy Shihab)

oleh Irfatun Nadzifah Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna diantara makluk Allah yang lainnya, kesempuranaan manusia telah dojelaskan dalam QS. at-Tiin ayat 4. menurut Quraisy Shihab kesempurnaan manusia sering

Ekofeminisme dalam Tafsir Faid al-Rahman Kyai Sholeh Darat As-Samarani : Gagasan Berkeadilan Sosial dalam Bermasyarakat

Oleh: Ahmad Tisngi Hanani Interaksi seseorang dalam memahami kitab suci tidak hanya terbatas pada tekstual ayat semata, lebih dari itu seseorang membawa aspek-aspek di luar al-Qur’an sebagai media menemukan makna

Kiprah Sayyid Ulama’ Hijaz: Sang Mufasir dari Banten

  Laili Nur Hidayah   Nama lengkap Syaikh Nawawi Al-Bantani adalah Abu Abdullah al-Mu’thi Muhammad Nawawi ibn Umar at-Tanari al-Bantani al-Jawi. Lahir pada 1230 H atau 1815 M. Di desa