Islam selalu mengajarkan kita untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada siapa pun baik sesama muslim maupun non-muslim, muda atau tua dan yang kaya atau miskin termasuk kepada anak yatim dan piatu. Yatim adalah sebutan untuk ayahnya yang meninggal dunia dan Piatu adalah sebutan untuk ibunya yang meninggal dunia. Anak yatim merupakan golongan orang yang dimuliakan. Bahkan Allah menganjurkan berbuat baik kepada mereka seperti dalam QS. An-Nisa’ ayat 8 yang artinya “dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, berilah dari harta mereka itu(sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”.

Anak yatim menjadi salah satu perhatian kita. Ada banyak sekali manfaat dan keutamaan menyayangi anak yatim yang mendatangkan banyak sekali manfaat untuk kehidupan. Kata yatim sendiri disebutkan sebanyak 23 kali dalam al-Qur’an. 8 kali dalam bentuk tunggal dan 14 kali dalam bentuk dua (mutsanna).

Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. Allah SWT berfirman “mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah “memperbaiki keadaan mereka adalah baik”. Disebut Yatim apabila anak tersebut belum baligh, Rasulullah bersabda : “Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh)”. (HR. Abu Dawud dari Ali bin Abi Thalib).

Berikut adalah keutamaan menyayangi anak yatim:

Keutamaan menyayangi anak yatim

  1. Sangat Dekat dengan Rasulullah di Surga Kelak

Di surga kelak kedekatan Rasulullah dengan seorang hamba yang menyayangi anak yatim sangat dekat sekali, diibaratkan dua jari telunjuk yaitu jari telunjuk dan jari tengah. Dalam hadits dari Sahl bin Saad r.a dari Nabi SAW, beliau mengatakan, áku dan orang yang mencukupi kehidupan (memberikan nafkah hidup) anak yatim (akan) berada di surga seperti ini”. Sahl berkata, Rasulullah memberikan isyarat dengan jari yang menunjukkan jari tengah dan jari telunjuk.

  1. Mendapatkan Berkah Baik dari Allah SWT

Keutamaan lain dari menyayangi anak yatim yaitu mendapatkan berkah rumah yang baik dari Allah SWT. Dijelaskan oleh Rasulullah bawah rumah orang Islam yang baik adalah yang di dalamnya terdapat yatim, dan tentunya anak yatim tersebut harus diperlakukan dengan baik oleh penghuninya. Sebagaimana hadis berikut ”sebaik-baik rumah kaum muslim adalah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi diperlakukan dengan buruk”

  1. Tidak Mendapat Siksaan di Hari Kiamat

Allah membebaskan siksaan bagi hambanya yang menyayangi anak yatim. Rasulullah bersabda: ”Demi yang mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya”. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah).

@Nur Muhammad Yunus – Semester 6

Explore More

Biografi penulis kitab tafsir Al Azhar

Oleh Mela Anjelia Hamka, atau bernama asli Abdul Malik Karim Amrullah adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dikenal pula sebagai tokoh Masyumi dan ulama Muhammadiyah. Sepanjang hidupnya, Hamka dikenal

HIJRAH DUA ZAMAN

وَمَنْ يُهاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُراغَماً كَثِيراً وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهاجِراً إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكانَ اللَّهُ غَفُوراً

Konsep Toleransi Beragama dalam Tafsir Al-Ibris QS Al- Mumtahanah ayat 8

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku