“Mengapa cobaan silih berganti, satu belum selesai sudah muncul yang baru. Bahkan tidak ada seorangpun yang bisa peduli dan menemani saat seperti ini”. Kalimat tersebut sering diucapkan ketika banyak cobaan yang datang silih berganti tanpa henti.  Sehingga muncul dalam pemikiran seperti orang yang menderita sendiri. Mengeluh, mengeluh dan lagi- lagi mengeluh itulah yang dilakukan.

Perasaan iri sering muncul ketika melihat kehidupan orang lain yang selalu berada di zona tanpa masalah dan baik- baik saja. Hingga menimbulkan pertanyaan yang selalu menghantui “mengapa aku diberi cobaan seberat ini, sedangkan dia tidak.” Nah, pemikiran tersebut membuat manusia menjadi orang lemah terhadap apa yang nantinya membuat dirinya menjadi istimewa.  

 Cobaan menurut KBBI adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji (ketabahan, keimanan,dll). Cobaan dapat diartikan suatu keadaan dimana posisi seseorang yang sedang diuji oleh Allah SWT. Dalam rangka untuk mendatangkan nilai kualitas kesabarannya ketika menghadapi ujian tersebut. Cobaan sangatlah begitu lekat di kehidupan, ibarat kata seperti seorang anak pastilah memiliki ibu. Jadi, tidak ada manusia yang hidup tanpa adanya cobaan. 

Pada zaman pertama kali manusia diciptakan sudah ada cobaan, seperti yang dialami oleh Nabi Adam dengan ibu Hawa. Beliau berdua diberikan cobaan oleh Allah dipisahkan selama beratus- ratus tahun hingga bertemu di bukit Jabal Nur. Jadi, selama seseorang masih bisa bernafas maka selama itulah semua masih diuji oleh Allah. Baik cobaan berat maupun cobaan ringan semua telah ditentukan oleh Allah.

Adapun ayat yang menjelaskan mengenai cobaan terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155-157

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ – ١٥٥

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ – ١٥٦

اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ – ١٥٧

Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan. Dan Sampaikanlah kabar gembira kepada orang- orang yang sabar (155). (yaitu) orang- orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “ Inna lillahi wa Inna Ilaihi rojiun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali) (156). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang yang mendapat petunjuk (157).

Tafsiran  Al-Ibriz : 

  Wis dadi kersane Pangeran : Pangeran Allah ngersakaken nyoba marang umat Islam kelawan cobo kuwatir (wedi), larang pangan, kekurangan banda, kekurangan tenaga, lan woh- wohan. Naliko ono coba kang mengkono iku beja banget wong- wong kang padha sabar. Jalaran sopo kang sabar (tabah) bakal tompo bebungah suwargo. Sopo wong- wong kang sabar iku? Yoiku wong- wong kang nalika tompo bilahi nuli maos : Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Tegese: kabeh mau kagungane Gusti Allah Ta’ala, lan kito kabeh bakal den balekake marang Allah Ta’ala. Wong- wong kang podho sabar tabah mau, bakal oleh pengapuran lan nikmat saking Allah Ta’ala, lan- lan wong kang sabar mau sak benere wong- wong kang oleh pituduhe Allah Ta’ala. 

Dapat disimpulkan bahwa cobaan itu sangatlah bermacam- macam ada yang kekurangan harta benda dan juga lain sebagainya. Orang yang beruntung ketika menerima cobaan yakni orang yang sabar, karena siapa yang sabar akan mendapatkan surga. Orang sabar sendiri adalah orang ketika menerima cobaan mengatakan Innalillahi wa Innailaihi Roji’un. 

Arti dari lafadz Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un bahwa semua milik Allah dan pastilah akan Kembali kepada Allah. Selain mendapat surga kesabaran akan cobaan juga akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah. Setiap manusia pasti dicoba karena Allah sayang terhadap manusia, maka dari itu manusia diberikan akal, hati, kitab, utusan dan semua sudah lengkap. Apabila salah diampuni, apabila sabar dibantu.

 Cobaan hadir untuk meningkatkan derajat dan beruntunglah bagi orang yang sabar. Orang sabar itu ketika mendapat musibah hanya mengatakan Innalillahi wa Innailaihi Roji’un dengan meresapi maknanya. Bukanlah inni tapi inna jadi yang mendapatkan musibah itu hanya satu orang saja, sedangkan yang lainnya mendapatkan cobaan yang berbeda- beda. 

Semua yang ada di bumi itu milik Allah, ketika diambil maka haruslah sabar. Manusia itu sering mengaku- ngaku bahwa ini kepunyaanku itu kepunyaanmu. Hakikat sebenarnya, itu semua milik Allah dan manusia hanya mengaku- ngaku saja. Manusia sendiri juga akan kembali tanpa terkecuali. Maka, dengan hal ini pemaknaan Innalillahi wa Innailaihi Roji’un jika diresapi secara mendalam muncullah sabar secara otomatis. 

Semua itu milik Allah dan pastilah akan kembali kepada Allah. Orang yang berhasil meresapi makna Innaillaihi wa Innailaihi Roji’un akan mendapat rahmat serta berkah dari Allah. Orang yang sabar dan menyadari makna dari cobaan akan mendapat rahmat dari Allah. Orang yang sabar mendapat musibah adalah orang- orang yang nantinya mendapat rahmat, berkah dan petunjuk dari Allah. Banyak yang mendapat cobaan maupun ujian akan tetapi yang bisa sabar, menyadari dan juga mengikhlaskan hanya sedikit.

Mengapa harus ada cobaan ?

Allah memberikan sebuah cobaan agar kita senantiasa mengingat-Nya, tidak hanya itu cobaan hadir juga untuk menjadikan pribadi yang lebih dewasa lagi kedepannya. Cobaan juga hadir untuk mengukur keimanan dan ketaqwaan. Disebutkan dalam hadits riwayah Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah bersabda “ Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberiNya cobaan”.

Cobaan juga hadir sebagai bentuk introspeksi dalam diri apakah ibadah yang dilakukan sudah baik atau belum. Kebanyakan, bahkan yang dirasakan penulis bahwa cobaan hanya dilihat dari sudut menyalahkan masalah tanpa adanya intropeksi diri. Mengapa diberikan cobaan atau masalah adakah yang salah dengan yang dilakukan. 

Seharusnya kita bisa intropeksi diri, maka setelah intropeksi diri dan mengetahui kesalahan jangan mengulanginya kembali. Dengan adanya intropeksi diri membuat seseorang akan bisa berfikir lebih dewasa dan bersikap hati-hati sebelum melakukan apapun. Percayalah bahwa setiap cobaan akan ada hikmahnya tersendiri yang mana jarang sekali disadari. 

Diterangkan dalam QS. AL-Mulk ayat 2

ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ – ٢

“ yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Tafsir al-Ibriz 

Yoiku dzat kang nitahake mati lan nitahake urip supoyo panjenengan nyobo marang siro kabeh, sopo antoro siro kabeh kang luwih bagus amal- amale. Lan panjenengan iku dzat kang Moho Menang tur Agung Pangapurane.

Jadi, setiap manusia yang hidup pastilah mendapatkan ujian dari Allah, baik dari cobaan yang berat maupun cobaan yang ringan. Semua bentuk cobaan tidak lain untuk menguji amal manusia dan melihat siapa yang bagus amalnya. Seperti yang diterangkan surah diatas bahwa Allah akan memberikan ampunan bagi orang yang sabar dalam menghadapi cobaan. 

Lalu, apa saja hikmah setelah adanya cobaan ? 

Banyak sekali hikmah dari adanya cobaan, disini penulis akan menyebutkan beberapa hikmah dari orang yang sabar dalam menghadapi ujian, seperti :

  1. Dapat mengangkat derajat dan menghapus dosa
  2. Pahala yang tidak terbatas
  3. Akan mendapatkan petunjuk dari Allah
  4. Tanda kebaikan dari Allah
  5. Menjadikan pribadi yang lebih dewasa
  6. Melatih kesabaran, dsb. 

Setelah kita mengetahui semua mengenai cobaan. Maka adanya cobaan merupakan ketetapan yang telah Allah buat. Semua bentuk cobaan merupakan tanda kasih sayang dari Allah kepada hambanya. Cobaan untuk menaikkan derajat dan menjadikan pribadi yang lebih dewasa dalam melakukan serta berfikir apapun.

 Pesan untuk penulis dan juga untuk diri sendiri, cobaan mengajari untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dan juga mengajarkan untuk menjadi manusia yang kuat. Yakinlah, bahwa setiap cobaan atau masalah pasti ada jalannya jangan ragu dan jangan menyerah. Jika, ada cobaan katakanlah wahai masalah aku punya Allah yang dapat menyelesaikan semuanya. 

Semoga apa yang penulis sampaikan dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Dapat membuat pembaca bisa intropeksi diri terhadap kesalahan dan selalu sabar dalam menghadapi cobaan.

@Defi Af Idhah Nidhoroh – Semester 6

Explore More

Menghamba Pada Tuhan

Menghamba pada Tuhan Oleh: M. Atho’illah Naufal بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ “iyo bener pancen, sopo wong kang

Tafsir tematik

Rafi Royan Surat Muhammad ayat 31-38 .31وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ ٱلْمُجَٰهِدِينَ مِنكُمْ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبْلُوَا۟ أَخْبَارَكُمْ .32إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَشَآقُّوا۟ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْهُدَىٰ لَن