klinik menulis mas fadhliTulungagung – Sabtu, 27 April 2019 Pusat Studi Alquran dan Hadis (PSQH) IAIN Tulungagung mengadakan acara “Klinik Menulis Tafsir Tematik” yang dipandu oleh Fadhli Lukman. Kegiatan tersebut dilakukan di pusat studi dengan sederhana, namun cukup padat. Karena acara terdiri dari dua sesi, dimulai sejak pukul 09.00 hingga 16.00. Fadhli Lukman merupakan alumni S1 dan S2 UIN Sunan Kalijaga jurusan Tafsir Hadis (TH). Yang kompilasi itu, jurusan yang tidak dibagi menjadi dua yang berbeda yaitu Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) serta Ilmu Hadis (IH). Saat ini, Fadhli, panggilan akrab Fadhli Lukman sedang menyetujui studi S3 di Departemen Studi Islam, Albert-Ludwigs-Universität Freiburg Jerman dengan jurusan IAT yang sedang menangani terjemahan Alquran.
Di usianya ke 29 tahun ini, Fadhli telah menulis kurang dari 18 artikel yang berhasil dipublikasi, dan satu buah buku. Selain sebagai penulis, ia juga seorang editor, salah satu karyanya berjudul Surau Parabek: Menapak Sejarah. Sementara artikel diterbitkan berjudul Digital Hermeneutics dan Wajah baru Al-Qur’an. Komentar: Al-Qur’an di Facebook Indonesia yang diterbitkan satu tahun yang lalu.
Fadhli, sengaja diundang oleh PSQH untuk memberikan gambaran dan arahan terhadap kader-kader IAT tentang kepenulisan tafsir Alquran di media online khusus situs web.
Adrika Fithrotul Aini selaku Direktur PSQH menyampaikan dalam sambutannya, dengan diundangnya Fadhli, diharapkan para peserta dapat menyerap ilmu tentang cara menulis yang baik dan benar. Serta bagaimana menuangkan ide dan mengarahkan dalam bentuk tulisan utama tafsir tematik.
Dalam muqaddimahnya, Fadhli mengatakan bahwa itulah yang membuat orang berpikir dan mau untuk mensistematika pikiran. Ide sederhana maupun rumit harus disampaikan dengan sederhana. Fadhli menambahkan, “Menulis tidak dapat ditambahkan dengan membaca. Seperti dua sisi mata uang. Apa yang kita tulis itu dibaca dari apa yang kita baca. ”
Menurutnya, membaca adalah mengelaborasi kata-kata. Sementara menulis adalah mengucapkan kata-kata. Untuk menghasilkan tulisan, perlu disiapkan yang memiliki target pembaca, tema yang jelas susunannya, dan target tujuan. “Menulis ibarat naik gunung, jadi harus menyiapkan alat-alatnya seperti pembawa (tas gunung). Setelah siap, ya melangkah aja ”, tambah Fadhli.
Sesi pertama ditutup dengan beberapa peserta yang bertanya tentang bagaimana membangun semangat dan istiqomah dalam menulis. “Pertama yang harus dilakukan adalah mewujudkan diri sebagai siswa, dan harus punya target.” Ia menambahkan, “Justru kebingungan karena membaca lebih baik daripada kebingungan karena tidak membaca. Yang harus dilakukan adalah menikmati kebingungan tersebut dan belajar membahasnya. Nanti, lama-kelamaan pemahaman akan datang sendiri melewati kita mau disampaikannya. ”
Sesi pertama selesai pukul 12.00 dan sesi kedua dimulai pukul 13.00. Banyak sekali tips-tips sederhana yang didapat dan dapat diterapkan tidak hanya kompilasi menulis tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata mutiara yang disampaikan Fadhli sangat mengena, “Menulis itu membuat sesuatu menjadi sederhana / sederhana. Sederhana itu penting. Karena kesederhanaan adalah keindahan ”, ungkapnya.
Di akhir penyampaian, ia memberikan materi terkait cara menulis tafsir di media online. Lalu, lebih mengerucut lagi pada pembahasan ayat-ayat pilihan, tafsir tematik, dan klarifikasi terjemahan. Sebagai penutup, para peserta memilih waktu beberapa menit untuk latihan menulis satu paragraf pengantar. Masing-masing memilih satu kata / muradif tertentu untuk dibedah maknanya Bahasa Indonesia. Dengan harapan apa yang telah dipilih akan diambil sebagai langkah awal untuk mencapai target menulis buku karya PSQH dengan tema yang bernafaskan tafsir nusantara. IAIN Tulungagung sebagai Kampus Dakwah dan Peradaban. Salam. (Psqh / ern)

Explore More

KARAKTERISTIK MUKMINUN, MUNAFIQUN, DAN KAFIRUN BERDASARKAN TIGA SURAT DALAM AL-QUR’AN: TELAAH TAFSIR AL-IBRIZ

Kata mukminun, kafirun dan munafiqun sangat sering muncul dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menjelaskan secara detail mengenai pengertian dan tanda-tanda dari ketiga kata itu dalam surat tersendiri. Hal ini menandakan bahwa tiga

BIOGRAFI IBNU JARIR ATH-THABARI

Oleh: Mela Anjelia NASAB DAN KELAHIRAN Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir Ath-Thabary. Adz Dzahabi mengatakan bahwa beliau adalah seorang imam, mujtahid, ulama di masanya, dan

Bulan – Bulan Kemuliaan (Hijriyyah)

عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرُا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُۚ فَلَا تَظۡلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡۚ وَقَٰتِلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَآفَّةٗ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ كَآفَّةٗۚ