Oleh: Nur Laili Fitriany
 
Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, kepuasan, ataupun bermakna. Dalam artian lain diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, dan bagus. keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan dengan meliputi keindahan seni, keindahan alam, dan juga moral. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Manusia memilki lima komponen yang sangat penting dan dimiliki sejak manusia tersebut dilahirkan. Kelima komponen tersebut ialah nafsu, akal, hati, ruh, dan rahasia ilahi. Dengan adanya komponen tersebut akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan mempunyai akal manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan walaupun hanya untuk dirinya sendiri.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan. Pada manusia ini tentu saja sangat berbeda dengan kehendak atau keinginan pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sudah bukan rahasia lagi, yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang baik dan indah. Maka keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia, karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana, keindahan itu perasaan kemanusiaannya itu tidak terganggu.
Salah satu keindahan alam yang pernah kita ketahui adalah senja, senja merupakan keindahan alam yang bisa dinikmati secara gratis, senja merupakan pembatas siang dan malam, senja muncul diawali dengan matahari yang mulai tenggelam. Senja menjadi momen yang tepat mendapatkan inspirasi, atau justru menjadi sumber inspirasi, satu diantaranya yang diungkapkan lewat kata-kata.
Banyak orang yang menunggu moment tersebut dengan hanya duduk santai dengan keluarga sambil menatap ke cakrawala dan menikmati secangkir kopi atau teh, sehingga ada sebagian orang terinspirasi membuat captiom terkait senja. Seolah semua orang tidak ingin melewatkan datangnya senja. Kita kadang tanpa sadar terus menikmati perpaduan warna yang seringkali kita sebut dengan senja. Senja akan menyisakan cahaya baik merah, jingga, biru, ungu, merah muda dan warna lain-lainnya. Perlu diketahui bahwasannya ada yang menarik dari senja yang Allah tawarkan keindahannya kepada sekalian umat manusia. Senja disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak dua kali. Yaitu dalam Qs. Al-Kahf ayat 28 dan Qs. Al- Inshiqaq ayat 16.
 
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
 
Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Qs. Al-Kahf : 28)
Surat tersebut ditafsirkan dalam tafsir al Ibriz karya Bisri Musthofa yang berbunyi: siro kudu nyabar-nyabarake awak iro barengan karo wong-wong kang podho nyembah Pengerane ono ing wektu esuk lan sore, kang anggone ibadah namung karep Dzate Allah Ta’ala (ora krono bondho utowo liyane) lan siro ojo ngungkurake wong-wong iku madep marang liyane, karep kepingin mabyore urip ono ing alam dunyo, lan siro ojo nuruti karepe wong-wong kang atine lali saking al-Qur’an, lan kang nuruti hawa nafsune, lan opo-opone sarwo isrof. (leluwihan).
 
 
فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلشَّفَقِ
 
Artinya: “Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja”,
 
Penjelasan tafsir diatas dapat disimpulkan bahwasannya perintah untuk bersabar, perintah untuk bersama dengan orang mukmin yang selalu beribadah kepada tuhan mereka dan selalu beribadah kepada-Nya dipagi dan sore hari. Perintah untuk bergaul dengqn orang-orang mukmin. Dan janganlah kamu palingkan pandanganmu dari mereka kepada kepada orang lain dari kalangan orang-orang kafir untuk tujuan hanya mencari kesenangan dalam kehidupan duniawi saja. Dan larangan menaati orang yang hatinya lalai dari mengingat-Nya dan hanya mengutamakan hawa nafsunya saja. Sesungguhnya orang seperti itu adalah perbuatan yang sia-sia. Dan Allah bersumpah dengan adanya waktu senja pada hakikatnya manusia akan kembali pada-Nya (mati) dan akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Sungguh indah ciptaan-Nya, sampai agungnya Allah bersumpah, menjelaskan kalau kita ini sedang melalui tingkat demi tingkat. sangat banyak Allah menjelaskan dalam al-Qur’an kalau penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya. Bagi orang yang mau berfikir.
Islam itu indah, pernahkah berpikir bahwa segala yang kita lihat adalah ciptaan Allah? Mungkin beberapa orang saja yang faham dan kritis bahwasannya yang menciptakan hati inilah yang dapat menciptakan dunia seisinya. Sehingga, pikiran, hati, dan otaknya bersatu memahami bahwa suatu saat ada hari dimana segala perbuatan yang ada diatas bumi dan bawah langit yang indah ini akan dipertanggung jawabkan dengan seadil-adilnya, dan semua kan kembali kepada-Nya. Semoga kita tetap dalam lindungannya, amiiin.
Senja yang indah, akan sangat indah jika kita tahu siapa yang membuatkan senja, dan menjadi indah dimata siapa saja yang memandangnya. Lebih indah lagi ketika kita dapat mensyukurinya, Subhanallah. Islam rahmat bagi seluruh alam. Wallahua’lam. .
 
 

Explore More

Ayat Tentang Penyesalan di Akhirat

Oleh Soheb Nur hafid Mahluk Allah yang berada dalam golongan manusia diturunkan kebumi oleh-Nya bukan semata-mata karena telah melanggar apa yang dilarang Allah ketika berada di surga, akan tetapi tujuan

Kiprah Sayyid Ulama’ Hijaz: Sang Mufasir dari Banten

  Laili Nur Hidayah   Nama lengkap Syaikh Nawawi Al-Bantani adalah Abu Abdullah al-Mu’thi Muhammad Nawawi ibn Umar at-Tanari al-Bantani al-Jawi. Lahir pada 1230 H atau 1815 M. Di desa

Pandangan Bisri Mustofa tentang Kebaikan Akhirat (Kajian Tafsir Al-Ibriz Q.S Al-Baqarah Ayat 201)

Kebaikan dunia sekaligus akhirat menjadi impian yang besar semua umat muslim. Kebaikan akhirat sendiri merupakan buah kebijaksanaan manusia yang diharapkan kepada Allah SWT. untuk kehidupan haqiqi akhirat sebagai wujud hamba